Gambar. Suasana ketika acara selapanan berlangsung |
Selapanan yang merupakan salah satu agenda rutinan wajib ini adalah agenda yang cukup penting bagi keberlangsungan eksistensi organisasi IPNU-IPPNU, sebab selain dinilai sangat efektif untuk mempererat ikatan antar sesama pimpinan ranting di wilayah Kecamatan Kaliori, selapanan juga merupakan manifestasi dari sikap ‘nguri-nguri tradisi Aswaja’.
Selapanan yang merupakan agenda rutinan ini sedianya akan dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2018, yakni bertepatan hari Ahad Pahing sebagaimana rutin diselenggarakan, akan tetapi kemudian selapanan ini ditunda sepekan dari yang sudah dijadwalkan yakni pada tanggal 21 Oktober karena terkendala perubahan tempat yang begitu mendadak.
Bertempat di musholla Al-Barokah Desa Kuangsan, agenda yang dilaksanakan tepat satu hari sebelum peringatan Hari Santri Nasional tersebut berjalan dengan lancar.
“Acara selapanan seperti ini harus selalu di lestarikan, jangan sampai tidak dilaksanakan, karena acara ini sangat penting untuk mengikat remaja-remaja agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang tidak baik” Himbau Tarmuji dalam sambutannya selaku Kepala Desa Kuangsan.
Setidaknya lebih dari 40 orang anggota IPNU IPPNU dari berbagai Ranting se-Anak Cabang Kaliori Hadir dalam acara ini. Acara ini juga dihadiri oleh Bapak K. Syaikhoni sebagai pengisi Mau’idhoh Hasanah. Selain itu, turut hadir pula dalam acara ini Kepala Desa Kuangsan, perwakilan dari pengurus ranting NU, Muslimat dan Fatayat desa setempat.
“Alhamdulillah acara berjalan lancar, berkat antusiasme ranting tuan rumah yang luar biasa.” Tutur Muhammad Luthfi Bashori, Ketua PAC IPNU Kaliori. (Luth/Kim)
Posting Komentar